Bisakah, Tujuh  Tulisan dalam Sehari?

#tagur hari ke-86 

Tulisan bisa dikatakan sebagai gambaran emosi jiwa. Bisa juga merupakan ungkapan rasa seseorang baik haru biru, duka lara atau suka cita. Banyak hal yang bisa dituangkan dalam sebuah tulisan. MGI menyediakan banyak pilihan jenis tulisan. Kita anggota bebas memilihnya.

Tantangan menulis minimal satu tulisan setiap hari adalah bentuk latihan kita dalam menuangkan ide atau gagasan yang selama ini belum kita lahirkan. Kecanduan, itulah kata yang mengiringi sebagai akibat dari keikutsertaan dalam komunitas hebat tersebut. Jika situasi sibuk, rasanya ingin saja menyempatkan untuk menggoreskan isi hati kita. Adakah yang merasakan itu selain saya?

Bukan masalah takut remidi.  Namun menulis meskipun belum bisa dikatakan sempurna, bisa menghibur hati. Bukan letak benar atau salah tulisan kita, namun yakin semua tulisan selama tidak menyinggung SARA, dan tetap pada aturan serta kaidah yang sesuai, maka akan bisa diterima. Jika kesalahan ejaan maupun tata tulis, itu akan diharapkan masukan atau saran dari pembaca. Hal itulah yang membuat ketakutan akan disalahkan tulisan kita oleh orang lain berangsur hilang.

Hari ini, ada tantangan dari seseorang yang dengan nada “guyon” bahwa besuk, hari Jum’at, tanggal 10 Juli 2020 saya harus menulis 7 tulisan diakun. Mengapa harus 7? Beliau penantang, mengatakan ada sesuatu dibalik angka 7 itu. Saya terima tantangan itu, dengan pilihan jenis tulisan yang sama atau berbeda tidak akan jadi masalah buat penantang. Semoga bisa. Para pembaca bisa menjadi saksi juga. Apakah saya bisa memposting 7 tulisan? Dan Bagaimana tulisan saya, apakah hanya asal menulis untuk memenuhi tantangan, ataukah memang akan saya tulis seperti hari-hari biasanya?