ENDANG SUGIARTI

Guru SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo Jawa Timur....

Selengkapnya
Navigasi Web
Tolak Ambyar, Via PNP dalam  Daring

Tolak Ambyar, Via PNP dalam Daring

Tolak Ambyar, Via PNP dalam Daring

#tagur hari ke 49

Pancasila sebagai ideologi negara (staatidee) memiliki makna bahwa dasar penyelenggaraan, sistem, dan tujuan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia harus sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Sementara esensi Pancasila sebagai pandangan hidup (way of life) berarti nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya semestinya berfungsi sebagai arah dan petunjuk yang harus bisa diimplementasikan warga negara untuk menuju bangsa yang adil, makmur, dan sejahtera. Lebih lanjut, arti Pancasila sebagai falsafah (philosofische Grondslag) diharapkan menjadi filtrasi sekaligus proteksi bagi generasi penerus bangsa di tengah tantangan globalisasi dan akselerasi teknologi (Kaelan:2013).

Dengan adanya perkembangan zaman dan teknologi, nilai-nilai pancasila seakan nyaris luntur dan mengalami kendala dalam penerapan pengalaman-pengalamannya. Karakter peserta didik yang mulai menurun, dan sulit dikendalikan merupakan salah satu bukti bahwa penanaman nilai-nilai pancasila sudah berangsur surut.

Sebagai guru apa yang harus kita lakukan? Agar karakter peserta didik bisa terkendalikan kembali. Apalagi dalam masa pandemi covid-19, pembelajaran dilakukan secara daring. Dan hal ini merupakan keterbatasan kontak langsung dengan peserta didik. Dengan bahasa gaul, agar peserta didik tidak ambyar. Ambyar yang berarti bercerai berai, berpisah-pisah atau tidak terkonsentrasi lagi. Dalam hal ini ambyar dalam kategori kurangnya atau merosotnya anggah ungguh dan karakter peserta didik.

Namun, guru tidak boleh kehabisan akal untuk tetap membelajarkan dan menanamkan nila-nilai pancasila dalam pembelajaran daring di masa covid ini. Mencari solusi terbaik untuk tetap bisa menanamkannya. Salah satunya dalam pembelajaran daring, guru menyisipkan PNP (Penanaman Nilai Pancasila) untuk menolak ambyar.

Langkah-langkah kami sebagai guru ala desa, telah melakukan diantanya adalah (a). Melalui WAG guru menyisipkan penanaman nilai Pancasila, (b). Penanaman karakter dilakukan setiap hari dengan melalui voicenote ataupun pesan singkat, (c). Peserta didik memiliki lembar khusus sebagai catatan PNP, (d). Siswa melaporkan kebaikan apa yang sudah dilakukan, bisa via voicenote atau foto diskripsi, (e). Share digroup tentang kegiatan yang sesuai butir-butir pancasila agar peserta didik saling belajar dan memahami bersama.

Meskipun dengan durasi yang hanya minim, namun guru tidak boleh mengabaikan penanaman karakter bagi peserta didik. Dengan berbagai upaya pembelajaran daring, mulai dari menyesuaiakan media yang dapat diterima peserta didik dengan baik, tentunya akan lebih efektif pembelajaran jarak jauh tersebut.

Pembelajaran daring dengan tidak lupa menyisipkan nilai-nilai pancasila, akan jauh lebih bermanfaat dibandingkan kita hanya memburu menuntaskan materi kurikulum saja. Peserta didik membutuhkan bekal kecakapan hidup untuk tanggap daruratnya dalam kehidupan sehari-hari. Kedua materi dengan porsi yang sesuai akan lebih bermanfaat bagi peserta didik.

Siswa dengan mengikuti tuntunan guru melalui WAG, maka dengan sendiri siswa akan melakukan pembiasaan baik, perilaku yang positif yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Peserta didik secara tidak langsung akan mengupas dan belajar butir-butir pancasila yang sekarang sudah mulai dilupakan.

Peserta didik menyebutkan kegiatan pagi bahwa “Saya pagi ini sudah beribadah dan membantu orangtua”. Kemudian yang lainnya menyampaikan, “Siang hari ini saya sudah menolong nenek yang terjatuh saat berjalan”. Dan seterusnya. Dengan menyampaikan seperti itu, kemudian mendapat respons dari guru. Peserta didik menyebutkan apa yang sudah dilakukannya adalah cerminan dari pancasila yaitu sila ke satu sampai lima sesuai dengan perilakunya.

Orang tua sangat mendukung daring dengan selalu menyisipkan penanaman karakter tersebut. Karena anak menjadi terlatih dan terbiasa melakukan kebaikan. Tentunya pada kapasitas lingkup anak dirumah, Seperti membantu orang tua sebisanya, menolong teman dekat dalam memberitahukan tugas-tugas belajar yang kurang dipahami, dan pembiasaan mandiri untuk mengurus kebersihan diri sendiri.

Demikian solusi pembelajaran daring, dengan tidak lupa tetap menanamkan karakter/nilai-nilai moral yang tercermin dalam setiap sila Pancasila. Semoga anak didik kita akan lebih baik, berkarakter dan tidak ambyar.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantul say... Salam literasi

03 Jun
Balas

Salam bunda..

03 Jun

Keren buk.slm literasi

02 Jun
Balas

Belajar bunda..Terima kasih. Salam

02 Jun



search

New Post